Sunday, 10 March 2013

Silent Day far far away from home



"Nyepi adalah ketika alam (di Bali) diberi kesempatan untuk bernafas bebas, Nyepi adalah satu hari dimana alam bisa lepas dari beban yang dihasilkan oleh ritual keseharian manusia."
JRX, SID

Silent Day - Nyepi hari sakral umat Hindu Bali yang dilaksanakan sekali dalam setahun. Sebenarnya tidak ada ritual tertentu yang harus dilakukan pada saat Nyepi, kita hanya diberikan kesempatan untuk menikmati alam, menenangkan diri, melupakan rutinitas, dan hal hal duniawi. Saya biasanya melakukan meditasi sederhana dan puasa 24 jam penuh, tentu saja dengan didukung suasana yang tenang. Tidak ada peraturan baku kalau semua orang  di Bali  harus melakukan penyepian secara spiritual (meditasi/puasa). Bebas saja, selama tidak keluar rumah dan tidak membuat suara bising atau meng-expose cahaya, lampu, api secara berlebihan. Perlu ditambahkan di Bali walau hampir 100% menerapkan peraturan 'dilarang keluar rumah' saat Nyepi, ada juga desa tertentu yang memperbolehkan warga nya untuk keluar rumah. 
Hampir setiap Nyepi saya memiliki pengalaman yang menyenangkan bersama keluarga, berkumpul sambil menikmati tenang dan sepi-nya alam Bali. Bagi orang yang belum pernah merasakan bagaimana rasanya sehari tanpa suara, listrik, dan hal duniawi lain akan terasa aneh.  Nyepi selalu terlihat sakral, meriah dan penuh misteri. Ada perang petasan dan pesta ogoh-ogoh (semacam patung besar yang diarak beramai-ramai) di malam sebelum Nyepi setelah itu dibakar sebagai simbol bahwa setan/iblis tidak akan mengganggu pada saat Nyepi di keesokan harinya, SERU ! , para pecalang (patroli keamanan tradisional Bali) yang terlihat angker & galak, dan makanan rumah yang dimasak spesial dikala Nyepi (BABI tentunya).
Tapi karena dimakan usia dan jaman, saya lebih prihatin dengan keindahan keadaan alam yang habis dimakan jaman dan kepentingan individu, lebih ke bagaimana manusia bisa menghormati alam meskipun hanya sehari dalam setahun. Memberikan kesempatan Alam bernafas lega.

Nyepi itu lebih ke introspeksi diri, menata ulang hubungan kita dengan Tuhan, dengan alam, dengan sesama. Semua Agama mengajarkan itu, walau dengan cara dan media yang berbeda.

Selamat tahun baru saka 1935